Senyumannya berbeda. Dia tidak mempunyai wajah seperti aktris cantik dengan deretan gigi putih yang cemerlang, dia juga bukan orang penting. Namun senyumannya bukan sebuah senyuman "palsu" yang biasa kita buat di wajah kita ketika seseorang membidikkan kameranya ke arah kita. Senyumannya adalah sebuah senyuman dari seorang gadis yang sedang jatuh cinta. Apa yang membuat saya tertarik untuk melihat lebih dekat lagi, dan membuat saya menaikkan kacamata saya untuk memastikan bahwa saya sudah melihat dengan jelas, adalah caranya tersenyum di balik semua kondisi yang dia alami.
Namanya Gulnaz, dan dia hidup di daerah yang kurang menguntungkan di Timur Tengah. Saat "Voice of the Martyrs" mengangkat kisahnya beberapa bulan lalu, dia baru mulai melalui proses penyembuhan. Dan beberapa bulan sebelum itu dia sempat menolak berhubungan seks dengan seorang pria yang kemudian melemparkan zat acid ke tubuhnya. Bagian kanan dari wajahnya menjadi merah dan penuh goresan. Karena ketidakmampuannya untuk mengedipkan mata kanannya, dia akhirnya harus kehilangan penglihatannya di sebelah kanan. Sementara bagian kanan dari tubuhnya, dan beberapa di bagian kiri, juga penuh goresan luka, dan dia mungkin membutuhkan banyak operasi untuk memperbaiki kondisinya. Bahkan dengan operasi-operasi itupun, dia tidak akan mendapatkan penampilan seperti semula. Walaupun demikian, semakin dekat saya mengamati gambarnya, semakin saya menyadari bahwa dugaan saya benar, dia sedang tersenyum. Hanya Satu Orang yang dapat membuat seseorang tersenyum seperti itu.
Besarnya Perubahan Yang Terjadi Dalam Satu Tahun
Setiap pergantian tahun kita selalu berpikir tentang ide-ide fantastis yang ingin kita wujudkan di tahun berikutnya. Kita membeli keperluan olahraga dan memutuskan, bahwa kali ini kita akan benar-benar mulai berolahraga setiap hari dan tidak pernah meminum soda atau minuman manis lainnya. Atau, jika anda seperti saya, anda mengeluarkan semua koleksi buku yang belum sempat anda baca dan mengatakan, "Tahun ini, saya akan menyelesaikan membaca buku-buku ini apapun yang terjadi!" Ide itu hanya bertahan sampai fokus jangka pendek saya berhenti pada sebuah film yang menarik atau saat teman saya menelepon dan mengajak saya pergi minum. Yah, kita bisa saja mempunyai niat yang baik, namun kita jarang mengikutinya dengan perubahan-perubahan yang dibutuhkan.
Menunggu dan Menunggu dan Menunggu...
Dalam Alkitab, kisah Ester adalah favorit saya. Salah satu dari hal yang mengagumkan dari kisahnya adalah Tuhan menggunakan kondisi-kondisi serta kejadian-kejadian dalam hidupnya untuk mempersiapkan dia untuk menggenapi rencanaNya yang sangat besar. Ester menyelamatkan bangsanya dan mengubah sejarah, namun tidak ada yang terjadi dalam semalam! Ketika kita berfokus ke dalam kehidupan Ester, kita melihat seorang gadis dari kota kecil, yatim piatu, sendirian dan ketakutan. Dia tidak pernah menyangka bahwa dalam waktu 1 tahun dia akan menjadi seorang ratu. Dia menggunakan waktunya untuk belajar, mendapat perawatan kecantikan, dan mempersiapkan dirinya untuk apapun yang telah Tuhan rencanakan bagi dia. Inilah perubahan besar yang bisa terjadi dalam satu tahun, yang saya bicarakan sebelumnya. Kita mungkin tidak melihat tahun-tahun sebelumnya, saat Tuhan juga sedang mempersiapkan dia untuk waktu yang tepat dalam sejarah. Saya merasa bahwa pada hari dia dimahkotai, dia mempunyai senyuman di wajahnya yang mempesona. Saya merasa Ester pasti sedang jatuh cinta, bukan dengan Raja Persia, tapi dengan Raja dari segala Raja.
Tujuan Utama Kita
Hal-hal besar bisa saja terjadi dalam waktu satu tahun. Kita dapat mencapai semua tujuan kita jika kita berfokus padanya, tapi lebih dari semua itu, ada satu tujuan utama yang harus kita capai. Kita harus menemukan apa yang menyebabkan Gulnaz bisa tersenyum di balik goresan-goresan luka dan memar itu. Kita harus jatuh cinta. Lebih dari berusaha untuk diet, mengejar prestasi akademis, atau tujuan-tujuan hebat lainnya yang telah kita usahakan sejak lama, jatuh cinta dengan Kristus seharusnya berada di nomor satu dalam daftar kita.
Dalam kisah Gulnaz, dia mengatakan bahwa dia bersyukur atas kesempatan untuk berbagi dalam penderitaan Kristus. Bersyukur! Bisakah anda bayangkan? Bagaimana jika tahun ini kita luangkan waktu lebih banyak lagi untuk belajar mengenalNya dan mendekat padanya melalui doa, penyembahan, dan orang lain? Bagaimana jika kita memilih untuk percaya bahwa Dia memang punya maksud dan tujuan yang spesifik atas hidup kita? Bahwa kita bukanlah sebuah kesalahan? Bahwa Dia ikut campur dalam setiap situasi dan peristiwa hidup kita yang mengasihiNya?
Jika anda sekarang sedang tersenyum dibalik air mata, mengalami situasi-situasi yang berat (yang mungkin terasa bertambah berat tahun ini), tetaplah bertahan. Tetaplah bersamaNya di saat-saat heningmu, tetaplah bergereja. Doa saya untuk anda adalah, bagaimanapun sulitnya situasi yang anda hadapi, anda tetap akan melihat cinta Tuhan yang begitu besar pada anda. Dia yang pernah lahir sebagai manusia, berjalan dan berbicara dan mengalami semua yang pernah kita alami. Dia tertawa bersama teman-temanNya dan tinggal bersama orang tuanya. Dan Dia wafat dengan tidak semestinya agar kita bisa hidup. Dan Dia hidup - berdoa untuk kita setiap hari, mencintai kita tanpa syarat. Tidak ada pemberian yang lebih berarti dibanding cinta yang Dia tawarkan. Inilah yang jelas membuat kita tersenyum. Dia telah berjanji bahwa rencanaNya lebih baik daripada yang bisa kita bayangkan. Kali ini, mari memilih untuk mempercayaiNya.